Setelah selesai dicat dan didekor ulang, ternyata lumayan. Kamar kami sekarang terasa lebih luas. Itu karena kita pindahkan lemari baju Amira ke kamar sebelah yang sudah tidak ada penghuninya.
Tapi tetap saja tidak mengurangi keinginan saya untuk pindah dari sini. Suasana dalam kamar memang terasa lebih baik. Tapi tidak demikian dengan suasana di luar kamar. Sejak seminggu yang lalu, tepatnya Selasa tanggal 5 Oktober, saya masak sendiri untuk anak-anak dengan uang belanja dari suami. Bukan sumbangan dari ipar-ipar yang tidak tinggal serumah dengan kami.
Dulu waktu ibu masih ada, ipar-ipar yang tidak tinggal di sini tiap bulan kirim uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Sebenernya malu mau ceritain ini. Kesannya kaum dhuafa banget yah sampai makan pun dari sumbangan. Well, bukannya kita nggak mampu. Berhubung rumah ini besar sekali, biaya maintenancenya pun besar. Tidak cukup kalau hanya mengandalkan pensiunan ibu dan hasil dari Trans Halim (ibu punya satu buah mobil angkot yang beroperasi di Halim). Yang terasa banget tuh pengeluaran untuk listrik dan biaya perawatan kendaraan. Dan dulu ibu suka jajan (makan di luar). Makanya kakak-kakak & adik-adik yang punya rejeki lebih pada urunan buat bantu operasional rumah besar ini. Keluarga kecil kami tidak tinggal di sini percuma. Banyak juga yang sudah kita keluarkan untuk rumah besar ini, terutama untuk perbaikan rumah seperti untuk genteng yang bocor, taman untuk mempercantik rumah, juga untuk biaya pengobatan ibu waktu ibu sakit.
Pasca kepergian ibu. Rumah ini jadi sepi. Apa lagi kalau pagi-pagi setelah semua berangkat ke tempat aktifitas masing-masing, tinggallah aku sendiri bersama Azkiya, my cute little girl. Kadang-kadang ada juga adik ipar yang tinggal di rumah kalo dia lagi nggak ke kantor. Kerjanya di asuransi jadi nggak setiap hari ngantor. Pembantu seringnya dateng siang.
Dan sekarang saya jadi punya kerjaan baru, masak untuk anak-anak. Jadi nggak bisa online pagi-pagi seperti dulu....hehehe...Ternyata memasak itu asyik juga. Untuk seorang yang baru belajar masak, masakan saya enak. Itu kata asisten saya. Amira juga bilang masakan bunda enak, tapi masih lebih enak masakan nenek. Hehehehe... ya iya lah....masakan nenek (mama saya) memang tiada duanya. Paling top sedunia!!!! :D
Saking senengnya masak, sehari bisa sampai 2 kali saya turun ke dapur untuk masak. Untuk makan siang & makan malam menunya beda. Biasanya kan kalo masak sehari cuma sekali. Sekali masak untuk makan siang & makan malam. Sampai asisten saya bilang: "bunda mau masak lagi???" hehehehe....
Tetapi.....bagaimanapun juga saya TETEP pengen pindah dari sini. Rumah kecil yang jauh dari pusat kota masih lebih baik buat saya dari pada di sini. Suamiku....please.....take me and our kids out of here...please..please...pleaseeeeee......*ngarepbanget.com*