Tuesday, December 1, 2009

Omelet Bakso Sosis Keju

Nah....ini dia satu lagi resep favorit keluarga kami. Bahan-bahannya mudah didapat, mudah & praktis cara membuatnya, dan enak disantap kapan saja.

Bahan-bahannya:
  • 3 butir telur
  • 2 buah sosis iris tipis
  • 2 buah bakso iris tipis
  • 1 batang daun bawang iris halus
  • 1 siung bawang putih, iris tipis atau cincang
  • 2 siung bawang merah, iris tipis
  • 2 sdm kecap ikan, kalau tidak ada bisa diganti dengan garam secukupnya
  • Keju Kraft Quick Melt secukupnya, iris tipis
  • minyak goreng atau margarin secukupnya
Cara membuatnya:
  1. Kocok telur bersama dengan bawang merah, bawang putih, daun bawang dan kecap ikan
  2. Panaskan wajan anti lengket yang telah diolesi minyak goreng atau margarin
  3. Matikan kompor, lalu tuang telur ke dalam wajan.
  4. Taburi atasnya dengan bakso, sosis, dan terakhir keju. Masak hingga matang dengan api kecil supaya tidak gosong.
  5. Lipat omelet hingga membentuk setengah lingkaran.
  6. Omelet siap disajikan dengan saus sambal & saus tomat.
Selamat mencoba....:D

Monday, November 30, 2009

Bandeng Presto Semarang

Hello everyone.... Selamat datang di rumah virtualnya MakNyak :D
Saya lagiseneng masak nih sekarang. Dan kali ini saya ingin berbagi resep favorit keluarga saya. Bandeng Presto Semarang. Kalau sudah masak ini, dijamin....anak-anak & suami saya
pada lahap makannya.
Yuk kita mulai...

Bahan: 2 kg ikan bandeng, potong dua (Saya biasanya pakai yang 3 ekor per kilogram)
Bumbu:
  • 2 sdm garam
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • 1 sdm bawang putih halus
  • 1 ruas jari kunyit, parut lalu peras airnya
  • 1 ruas jahe iris tipis
  • 1 ruas lengkuas, digeprek
Cara membuatnya:
  • Bandeng dicuci bersih, buang isi perutnya
  • Lumuri bandeng dengan bumbu-bumbunya. biarkan selama 2 jam hngga meresap. Minimal 1 jam lah... kalo cuma 30 menit kurang meresap bumbunya.
  • Setelah itu masak dengan Dimarco presto cooker dengan menekan tombol TENDON. Lakukan 3 kali proses.
  • Setelah masak, angkat ikan. Kaldu ikan bisa dibuat kremesan.
Kalau tidak ada presto Dimarco, pakai presto biasa juga bisa. Tapi saya ndak tahu tuh berapa lama masaknya. Maaf yaaa......hehehehe...

Friday, October 16, 2009

8 Oktober 2009

Kamis, 8 Oktober 2009
Hari bersejarah buat Azkiya. Pagi hari itu Azkiya bisa berjalan jauh tanpa dipegangi atau dituntun.
Ughh sueeeeneng banget ngelihatnya. Sebelumya Azkiya memang sudah bisa berjalan beberapa langkah tapi masih belum pede untuk jalan jauh.

Jalan sudah...gigi sudah banyak...tinggal ngomongnya.
Saat ini Azkiya sudah bisa bilang nyam-nyam-nyam untuk menunjukkan kalau dia ingin makan. Sudah bisa ciluk baaa.... Sudah bisa bilang mama mama sambil narik-narik kerudung saya dan menunjuk susu saya kalau mau mimik :D Kadang-kadang juga suka terdengar bilang ayah.

Paling seneng kalo main kejar-kejaran di rumput halaman belakang sama kakaknya. Pantang nangis walaupun berkali-kali jatuh. Memang anak huebaaat....:D

Seneng deh pokoknya. Saya sangat bersyukur bisa jadi ibu rumah tangga. Bisa melihat perkembangan anak. Punya banyak waktu untuk keluarga, terutama anak-anak.
Alhamdulilaah....

Monday, October 12, 2009

Suasana Baru

Setelah selesai dicat dan didekor ulang, ternyata lumayan. Kamar kami sekarang terasa lebih luas. Itu karena kita pindahkan lemari baju Amira ke kamar sebelah yang sudah tidak ada penghuninya.

Tapi tetap saja tidak mengurangi keinginan saya untuk pindah dari sini. Suasana dalam kamar memang terasa lebih baik. Tapi tidak demikian dengan suasana di luar kamar. Sejak seminggu yang lalu, tepatnya Selasa tanggal 5 Oktober, saya masak sendiri untuk anak-anak dengan uang belanja dari suami. Bukan sumbangan dari ipar-ipar yang tidak tinggal serumah dengan kami.

Dulu waktu ibu masih ada, ipar-ipar yang tidak tinggal di sini tiap bulan kirim uang untuk belanja kebutuhan sehari-hari. Sebenernya malu mau ceritain ini. Kesannya kaum dhuafa banget yah sampai makan pun dari sumbangan. Well, bukannya kita nggak mampu. Berhubung rumah ini besar sekali, biaya maintenancenya pun besar. Tidak cukup kalau hanya mengandalkan pensiunan ibu dan hasil dari Trans Halim (ibu punya satu buah mobil angkot yang beroperasi di Halim). Yang terasa banget tuh pengeluaran untuk listrik dan biaya perawatan kendaraan. Dan dulu ibu suka jajan (makan di luar). Makanya kakak-kakak & adik-adik yang punya rejeki lebih pada urunan buat bantu operasional rumah besar ini. Keluarga kecil kami tidak tinggal di sini percuma. Banyak juga yang sudah kita keluarkan untuk rumah besar ini, terutama untuk perbaikan rumah seperti untuk genteng yang bocor, taman untuk mempercantik rumah, juga untuk biaya pengobatan ibu waktu ibu sakit.

Pasca kepergian ibu. Rumah ini jadi sepi. Apa lagi kalau pagi-pagi setelah semua berangkat ke tempat aktifitas masing-masing, tinggallah aku sendiri bersama Azkiya, my cute little girl. Kadang-kadang ada juga adik ipar yang tinggal di rumah kalo dia lagi nggak ke kantor. Kerjanya di asuransi jadi nggak setiap hari ngantor. Pembantu seringnya dateng siang.

Dan sekarang saya jadi punya kerjaan baru, masak untuk anak-anak. Jadi nggak bisa online pagi-pagi seperti dulu....hehehe...Ternyata memasak itu asyik juga. Untuk seorang yang baru belajar masak, masakan saya enak. Itu kata asisten saya. Amira juga bilang masakan bunda enak, tapi masih lebih enak masakan nenek. Hehehehe... ya iya lah....masakan nenek (mama saya) memang tiada duanya. Paling top sedunia!!!! :D

Saking senengnya masak, sehari bisa sampai 2 kali saya turun ke dapur untuk masak. Untuk makan siang & makan malam menunya beda. Biasanya kan kalo masak sehari cuma sekali. Sekali masak untuk makan siang & makan malam. Sampai asisten saya bilang: "bunda mau masak lagi???" hehehehe....

Tetapi.....bagaimanapun juga saya TETEP pengen pindah dari sini. Rumah kecil yang jauh dari pusat kota masih lebih baik buat saya dari pada di sini. Suamiku....please.....take me and our kids out of here...please..please...pleaseeeeee......*ngarepbanget.com*

Tuesday, September 29, 2009

It Won't Make Any Change....

Saat ini si Ayah sedang sibuk merenovasi rumah. Well, 'renovasi' mungkin bukan kata yang tepat. Soalnya ngga banyak yang diperbaiki. Cuma genteng, beberapa meter persegi lantai yang keramiknya pecah, langit-langit salon & kamar mandi ibu, dan besok katanya mau ngecat kamar yang kita tempati sekarang.

"Mau warna apa bun?" Ayah tanya saya tadi malam. "Warna peach & hijau tosca". Saya ingin warna yang tidak biasa.

Deep down inside my heart I said: Darling, it won't make any change to what I've always desired. I still want to move out of this big house. A little house of our own would be much better for me than this palace. Your mother's palace is a prison to me. I'm sorry....:(

Saturday, September 26, 2009

Uncomfortable Situation

Situasi makin ga enak aja nih.
Kakak ipar yang bertugas masakin makanan buat keluarga ini udah ga mau masakin lagi. Kemarin uang belanja yg masih ada sudah diserahterimakan ke adik ipar.
Masak sendiri aja deh. Sebisanya. Lumayanlah, biar sedikit-sedikit bisalah...:p

Sejak bulan ramadhan yang baru saja berlalu, KI udah jarang masak. Paling kalo weekend aja masaknya. Maklum dos-Q wanita pekerja. Sebenernya dia masak juga bukan free service, tapi dibayar lho sama suami saya. Makanya pas kemarin bulan ramadhan agak kesel juga. Udah dibayar tapi nggak masakin kita. Al hasil kita sahur dan buka puasa seringnya ketemu sama indomie dan telor aja. Kasihan banget ya Amira & Azkiya. Karena ngga tega sama anak-anak jadinya minta tolong aja deh sama ayah untuk beli makanan buat sahur sepulang kerja.

Kemarin (Jumat 25 Sep) saya dititipin uang belanja sama adik ipar. Dia mau pergi nginep di tempat kakaknya. Bete kali di rumah. Ya iya lah. Dengan situasi kayak gini siapa yang ngga bete?? Sabtu pagi saya bilang sama suami kalo dititipin uang belanja. Suami saya bilang balikin lagi uangnya ke kakak no. 1 (yang istrinya biasa masakin kita itu). Nanti dia yang belikan makanan matang karena istrinya sudah tidak mau masakin lagi. Ya sudah tak balikin lagi.

hhhmmmpfhhhh......cape deeeeeh....

Ya Allah.....berikan saya kesempatan untuk bisa menyampaikan kepada suami saya apa yang saya inginkan untuk keluarga kecil kami. Dan berikan kemudahan kepada suami saya untuk bisa memenuhinya. Engkau Maha Mengetahui segala sesuatu. Dan Engkau Maha Memiliki segala sesuatu.

Tuesday, September 22, 2009

Lagi Sedih............

Bunda lagi sedih....
soalnya Azkiya sakit. Muntah-muntah, buang-buang air, ngga mau makan. Maunya cuma ASI aja. Sudah lebih dari seminggu ini. Kata dokter sih cuma flu biasa. Seminggu yang lalu ke dokter memang Azkiya ada batuk dan pilek selain muntah & buang-buang air. Nanti juga sembuh kata dokter.

Azkiya jadi kurus. Padahal dulu gemuk & montok.
Aduh...pokoknya bunda sedih banget deh.
Hampir setiap mau lebaran ada aja yang sakit.
Empat hari sebelum lebaran bunda muntah-muntah & buang-buang air juga seperti Azkiya. Lemeeessss....banget. Sampe akhirnya jadi ga puasa deh. Menjelang takbiran Amira juga ikutan sakit. Muntah-muntah di mall pas bunda mau beli baju lebaran. Al hasil kita pulang tanpa beli baju satu pun.
Tahun ini bunda ngga pake baju baru. Hiksss....

Ya Allah...sembuhkanlah Azkiya. Sembuhkanlah yang cepat, dengan kesembuhan yang sempurna, yang tidak sakit lagi. Amiiin....

Monday, September 14, 2009

------------------------

Ngga tahu mau nulis apa nih sekarang. Sebenarnya banyak sih yang ada dalam fikiran. Campur baur seperti benang kusut. Susah cari mana ujung mana pangkalnya.

mmmpfhh...

Bentar lagi ultah Azkiya yang pertama (19 September)
Setelah itu ultahku (20 September)
Esoknya ultah suami tercinta (21 September)

Untuk Azkiya & suami sudah ku siapkan kado special. Apa tuuuh.....??? Ada deeeh...:D

Sedang menebak-nebak nih, dikasi kado apa ya nanti dari suami & anak-anak tercinta???
Hmmm...apapun itu I will appreciate it.
Tapi kalo boleh meminta.....ada satu keinginanku yang belum terwujud.
Aku ingin pindah dari sini & menempati rumah kami sendiri. Di mana hanya ada aku, suamiku, dan anak-anakku.

Saat ini kami masih tinggal di rumah peninggalan ibu mertuaku, bersama-sama dengan kakak-kakak dan adik ipar serta tiga orang keponakanku. Sudah hampir tujuh tahun kami tinggal di sini. Walau rumahnya besar tapi aku tidak merasa nyaman tinggal di sini. Mungkin perasaan yang sama juga dirasakan oleh banyak istri yang tinggal di rumah mertua.

Belum tahu kapan dan bagaimana harus menyampaikan keingininan ini kepada suamiku. Saat ini masih dalam suasana duka. Ibu mertua baru saja meninggal dunia 18 Agustus yang lalu.

hhmmmmmpfhhhhh.......

Thursday, September 10, 2009

So Little Time So Much To Do

Ramadhan sudah sampai pada 10 hari terakhir. Ngaji baru sampai juz 13. Tidak seperti tahun lalu, Baru memasuki hari ke-17 sudah khatam. Tahun lalu ngebut, dalam kondisi hamil besar, sambil menghitung hari. Sudah pesan-pesan sama Azkiya yang waktu itu masih di dalam perut. "De, nanti ya keluarnya, tunggu bunda khatam dulu". Alhamdulillah si adek ngerti.

Tahun ini kondisinya lain lagi. Azkiya sudah hampir satu tahun. Tanggal 19 September ini tepatnya. Sekarang sedang belajar jalan. Nggak bisa diem. Maunya ke sana ke mari. Hampir tidak ada waktu untuk mengerjakan yang lainnya. Baru bisa ngapa-ngapain kalo Azkiya tidur. Sampai-sampai blog ini pun terbengkalai. Nggak pernah ditengokin lagi sejak bulan juli yang lalu (posting terakhir).

Shalat tarawih pun bisa dihitung dengan jari. Berjamaah dengan kekasih hati. Alhamdulillah masih bisa walau cuma satu dua kali. Subuh berjamaah pun tidak bisa setiap hari, Azkiya suka bangun ikut sahur & minta diboboin lagi pas azan subuh.

Jadi ingat kata teman saya. Saat ini Allah sudah mencabut keberkahan waktu. Waktu sehari semalam 24 jam terasa sangat singkat, sangat cepat berlalu. Sungguh merugi orang-orang yang membiarkan waktu berlalu begitu saja tanpa diisi hal-hal yang bermanfaat. Mungkin saya termasuk salah satu di antaranya. Astaghfirullahal'adziiim......

Ya Allah....ampunilah hambaMu ini yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu dan Maha Pengampun....

Wednesday, July 15, 2009

Sibuk Apa Sekarang?

Wow....nggak terasa, sudah bulan Juli aja ya...berarti sudah dua bulan blog ini nggak ditengokin.
Sibuk dengan anak-anak. Kakak Amira sekarang sudah SD kelas I. Akhirnya masuk di SD Negeri 03 Cipinang Melayu.

Hari ini hari ketiga di SD. So far so good lah. Masuk jam 6.30, pulang jam 8.30 pagi. Normalnya sih pulang jam 9.00 pagi. Tapi karena masih masa orientasi jadi pulangnya lebih cepat. Besok baru mulai belajar.

Ngantuk. Bangun jam 4.00 pagi. Langsung mandi. Yang tinggal di sini 12 orang. Yang mau berangkat pagi 8 orang. Kamar mandi cuma 2. Sebenarnya ada 4 sih, yang satu punya Ibu yang satu lagi punya pembantu. Jadi yang biasa dipake sama kita-kita ya cuma dua. Kalau nggak mandi pagi-pagi gitu bisa terlambat Amira ke sekolah. Maklum di sini kebanyakan cewek, mandinya lama-lama.

Habis mandi siapin sarapan buat anak & suami. Setelah itu baru deh dandan. Terus langsung berangkat. Jam 6.15, naik ojek ke sekolah. Maklum belum punya motor sendiri. Sementara ayah sibuk dengan cucian sebelum berangkat ke kantor. Alhamdulillah suamiku tercinta sangat pengertian, dia mau membantu pekerjaan rumah tangga. Sebelum berangkat ke kantor dia cuci baju dulu, siangnya baru saya yang setrika. Ga punya asisten. Cuma ada tukang masak pp(pulang pergi) & asistennya ibu.

Pulang sekolah ngantuk berat. Habis ganti baju terus istirahat sampai tertidur. Tadi terbangun karena ada adik saya datang bawa ikan pesmol & sayur sop buatan mama tercinta. Alhamdulillah....

Friday, May 8, 2009

Reuni SMA (Gara-gara Facebook)

Setelah 14 tahun berpisah, akhirnya hari Minggu, tanggal 3 Mei 2009 yang lalu saya bisa ketemuan lagi dengan teman-teman SMA. Reuni kecil-kecilan. Tempatnya di Pizza Hut Mal Metropolitan Mall Bekasi. Senang sekali rasanya bisa ketemu, bertukar kabar & bercanda ria dengan teman-teman lama. Semua ini berkat teknologi yang namanya internet lho. Sebelum reuni kita ketemu di dunia maya lewat milis & facebook.

Yang datang lumayan banyak lah untuk pertemuan pertama. 19 orang. Ada yang datang bersama anak & istrinya. Tapi kebanyakan sih datang sendiri. Saya datang bersama Azkiya, my cute little baby. Diantar suami & Amira, tapi mereka nggak ikut makan di Pizza Hut. Mereka punya acara sendiri, main di Timezone.

Lucu. Jadi inget komentar salah satu kawan saya setelah melihat foto-foto reuni. Begini katanya: "Yang wanita sekarang pakai jilbab semua, alhamdulillah......Yang laki-laki sekarang gendut semua, astaghfirullah...hehehehe"

Setelah diperhatikan ternyata memang benar, teman-teman wanita yang datang waktu itu semua berjilbab. Sudah pada sadar sepertinya, dulu waktu SMA masih belum sadar kewajiban menutup aurat. Sedangkan teman-teman laki-laki yang dulunya kurus-kurus sekarang jadi gendut-gendut. Ada juga sih beberapa orang yang masih tetap kurus junkiest gitu. Mungkin nanti kalau sudah married jadi gendut juga kali ya??

Sayang sekali saya harus pulang duluan karena suami saya mau survey tempat buat reuni SMP-nya. Gara-gara facebook, suami saya sudah beberapa kali reuni. Dengan teman-teman SD, SMP, SMA dan kuliahnya. Minggu lalu reuni SMA, minggu ini reuni SD, minggu depan reuni SMP, minggu depannya lagi reuni teman-teman kuliah. Yang belum reuni TK kali ya....

Waduh...sepertinya harus berhenti dulu nih. Notebooknya mau dipakai Amira main game. Nanti disambung lagi. Plus bonus foto-fotonya. Otreh....

Tuesday, April 21, 2009

Masuk SD Jaman Sekarang

Minggu lalu, Amira (putri pertama saya) ikut test masuk di SD Kartika, sebuah sekolah swasta milik salah satu Angkatan (AD). Setiap anak ditest satu per satu oleh lima orang guru. Ditanya macam-macam. Mulai dari yang standar seperti calistung (baca-tulis-hitung), pengenalan warna, menyanyi, sampai ditanya kalau pup sudah bisa cawi sendiri atau masih harus dibantu.

Peminat sekolah tersebut lumayan banyak, lebih banyak dari tahun lalu. Sementara yang diterima hanya satu kelas, 49 orang.

Singkat cerita, setelah melalui test yang cukup melelahkan (bagi saya, karena harus menunggu dari jam 8 sampai jam 12 siang sambil menggendong adiknya amira yang baru berusia 7 bulan. Amira sih asik-asik aja main sama temannya) tibalah saatnya pengumuman.

Eng...ing...eng...

Dalam perjalanan menuju SD itu, teman saya mengabari kalau ternyata tidak ada nama Amira di list calon siswa yang diterima. Agak kaget juga sih, Amira kan anak pintar, kok nggak diterima ya??? Penasaran kalau belum lihat sendiri pengumumannya.

Sampai di SD, ternyata benar, nama Amira tidak ada. Kebetulan ada Kepala Sekolahnya, kita tanya lah kenapa Amira tidak masuk daftar calon siswa yang diterima. Setelah ngobrol-ngobrol dengan Pak KepSek barulah jelas kenapa eh kenapa-nya.

Amira nggak diterima bukan karena nggak pinter atau kurang kemampuan akademisnya dibanding siswa lain, melainkan karena:

  1. Sekolah mendahulukan lulusan dari TK Kartika. Ada 29 orang siswa TK Kartika yang "HARUS" diterima sesuai instruksi dari Pangdam.
  2. Prioritas kedua adalah calon siswa yang kakaknya sudah bersekolah di SD Kartika.
  3. Prioritas ketiga adalah calon siswa yang berdomisili di kompleks Kodam. Ada 10 orang yang masuk kriteria nomor 2 dan 3.
  4. Prioritas terakhir adalah dari umum. Nah yang dari umum ini masih harus disaring lagi berdasarkan kriteria umur. Syarat masuk SD kan minimal 6 tahun. Jadilah Amira bersaing dengan 60-an anak TK lainnya untuk memperebutkan 10 kursi yang tersisa.

Waktu isi formulir, kalo tidak salah ada option kita termasuk kategori apa. Pamen/Umum, Bintara, atau Tamtama. Saya pilih Umum, padahal seharusnya Pamen. Karena Bapak mertua saya (alm) adalah seorang perwira menengah AURI. Saya pikir kategori Pamen/Umum sama saja karena besarnya biaya masuk sekolahnya sama. Mungkin kalau saya isi Pamen, Amira bisa masuk kali yaaa??

Itu cerita tentang masuk sekolah swasta.

Berikut ini cerita tentang susahnya masuk sekolah negri.

Masih di daerah Kodam. Ada SDN 03 dan 04 ( yang Favorit aja nih, yang ngga favorit ada juga 09/010/011/012). Kalau SD 03/04 modelnya pakai titip-titipan. Jadi, jauh-jauh hari kita harus sudah nitip sama orang dalam baik itu guru maupun komite sekolah. Saya ditawarin sama teman saya kalau mau nitip masuk 03 lewat komite siapin aja 3,5 juta. Nanti bayarnya awal Mei. Berhubung Amira umurnya kurang, per 1 juli masih 5,9 tahun padahal syarat masuk SD negeri harus 6 tahun per 1 Juli) mau ngga mau harus lewat orang dalam. Kalo nggak kemungkinan diterimanya kuecil banget. Katanya lagi kalau umurnya kurang ada tambahan biaya 1 juta per satu bulan kurang umurnya. Jadi kalau umurnya kurang 2 bulan ya tambah 2 juta. Gila yaa??? Katanya masuk SD Negeri gratis.......SD Negeri yang mana????

Pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini adalah.....
  • Buat para pasangan muda yang belum punya anak, atau pasangan yang mau tambah anak, rencanakan baik-baik kapan waktu yang tepat untuk punya anak. Hitung waktu kelahirannya, sebaiknya sebelum bulan Juli sudah lahir. Supaya nanti kalau mau masuk SD tidak ada kendala umur lagi.
  • Buat yang sudah maupun sedang merencanakan unuk berumah tangga, jangan suka foya-foya. Menabung/berinvestasilah, biaya pendidikan & kesehatan mahal.
  • Tapi jangan takut punya anak karena biaya pendidikan & kesehatan mahal. Setiap anak bawa rejeki. Allah sudah mengatur rejeki setiap makhluknya.
  • Koneksi juga penting. Selagi anak di TK buruan deh cari koneksi sebanyak-banyaknya untuk memperlancar & memuluskan jalan masuk SD
Sekian pelajaran hari ini. Kalau ada yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.
Jangan lupa komentarnya yaa....Thankssss

Monday, April 20, 2009

Wajah Baru

Setelah sekian lama tampil dengan wajah standarnya blogger, akhirnya kutemukan juga wajah baru yang oke punya banget...:D

Gimana? Keren kaan...wajah baru blog ini...hehehe. Kalo kamu pengen ganti wajah juga, silakan tanya sama Mbah Google. Atau kalau lagi males, ke sini aja.

Bagus-bagus banget deh desainnya. Salah satunya ya ini...:D
Cara pasang template-nya juga gampang. Dijelaskan langkah-langkahnya dengan rinci lho...
.
So...tunggu apa lagi? Langsung aja meluncur ke TKP

Thursday, April 9, 2009

Toko Online Amazon

Hey...hey...hey....
Jumpa lagi dengan Umi :D
Sekarang lagi sibuk bikin website toko online nih. Mo memanfaatkan waktu luang,biar jadi uang hehehe....

Ceritanya, Umi kan sudah lama daftar jadi affiliatenya Amazon.com tapi baru mulai serious nyoba ngutak-atik fasilitas dari Amazon buat jualan produknya Amazon. Di antaranya bisa di lihat di sidebar yang ada tulisan Amazon-Amazonnya gitu deh...:p

Nah kalo yang di bawah ini namanya astore Amazon. Toko online yang di sediakan oleh Amazon untuk tempat jualannya para affiliatenya. Monggo...silakan dilihat-lihat dulu. Mau beli, coba aja. Tapi hati-hati, nanti saya dapet komisi dari Amazon hehehehe...:D


Wednesday, January 28, 2009

Apa ya judulnya???

Duh....itu orang sakit kali ya???
Masak ibunya sendiri dibentak-bentak?
Dia nggak inget kali yaa....kalo dia bisa jadi seperti sekarang ini ya karena ibu.
Nggak tahu bagaimana dulu ibu membesarkannya. Tapi dari cerita orang-orang, dulu ibu galak, dan sering keluar rumah. Urusan rumah & anak diserahkan pada pembantu.
Tapi ibu tetaplah ibu. Walau ibu kita jahat atau kafir sekalipun, kita tetap harus menghormatinya & memperlakukannya dengan baik. Tentunya selain yang berkaitan dengan akidah.

Kejadian ini bukan baru sekali atau dua kali terjadi, setiap kali asistennya ibu tidak masuk, ibu pasti kena marah anaknya. Pasti tuh....nggak mungkin nggak. Karena ibu nggak mau makan lah. Atau karena ibu rewel lah, sebentar-sebentar ngajak duduk di depan, belum
lima menit minta ke kamar, nggak lama lagi minta ke belakang.... Atau karena ibu nggak sabar lah, baru jam 2 siang minta dimasakkan air untuk mandi.

Jadi serba salah, mau mengingatkan....tidak enak, takut malah tambah menyalak. Diam saja....kasihan ibu.

Atau mungkin karena dia belum berkeluarga?? Jadi belum bisa merasakan susahnya jadi ibu, pengorbanan seorang ibu. Mulai dari mengandungnya selama sembilan bulan, melahirkannya dengan taruhan nyawa, menyusuinya hingga 2 tahun dengan penuh kasih sayang, merawat & mendidiknya hingga ia dewasa.

Bahasa & intonasi bicaranya itu lho.....nggak kuku deh dengerinnya. Seperti (maaf) orang yang tidak pernah belajar agama. Padahal sudah tahu kalau surga itu ada di telapak kaki ibu, sering dibelikan buku-buku agama (gak tahu dibaca atau tidak ya...), suka nonton acara siraman rohani di TV, sudah sering diajak ikut pengajian. Kalo yang terakhir dia nggak mau, takut aliran sesat kali ya???

Jadi harus gimana lagi dunk....???

Tuesday, January 20, 2009

My Dream

My dream.....why not "my dreams"?
Because I have only one thing I've been longing for.
Go on reading to find out what it is.....

Soon after I got married six years ago, me & my husband moved to our house. A little house far far far far away from the city. I love the house despite of the circumstances. Too bad we had to move out after 3 months livin in it. My father in law was seriously ill. My husband decided to move back into his parents house (without having any discussion with me). A few months after we moved back, his father passed away.

And so we live here ever since, with my mother in law, brothers in law, sisters in law, and nieces. So many people live here. No wonder, the house is big. Big family. My husband is the eighth of eleven brothers & sisters.

Living with in laws is not easy. Never will be. I have no privacy. Sometimes people just come in to my room without knockin at my door. With brothers in law around, I had to wear hijab/jilbab almost everytime. Except when I'm in my room. Can you imagine how stress my hair become? How about my heart? my mind? my feeling?

A lot of people means a lot of different personality, different oppinions. It has never been easy to deal with a different person, not to mention a lot of people. I am sorry, I don't think I can go on.....

Now I think you can guess what my dream is.

Yes, I'm just an ordinary woman. My dream is just like other married woman's dream. To live in our very own house. Just me, my husband, and my kids.

We have sold the house we owned at our first year of marriage. Alhamdulillah, we've bought a new one about one and a half years ago. But now the house is rented for a year to come.

I've asked my husband to move out many many times. But he could not granted my wish. He could not leave his old mother. So I have to wait and be patient for...I don't know how long.

Now I can only pray and ask for Allah's mercy to make my dream come true, because it seems to be very hard for my husband to give me what I've always wanted. The one and only dream I have. I shall never dream of anything else until this one is granted.